Dekranasda Manggarai Minta Kelompok Tenun Berinovasi Desain yang Medern Sesuai Kebutuhan Pasar

Manggarai, FN – Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) kabupaten Manggarai, Meldyanti Hagur Nabit, menggelar sosialisasi tentang cara menenun dengan baik.

Sosialisasi ini menyasar kepada sejumlah anggota kelompok tenun yang berada di desa Lentang, kecamatan Lelak belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Disana, Ketua Dekranasda mengajak para penenun soal bagaimana teknik menenun yang benar, penggunaan alat tenun yang tepat, serta inovasi dalam desain dan motif tenun.

Dekranasda Manggarai berkeinginan agar kelompok tenun untuk terus belajar dan berinovasi membuat tenun lebih modern.

Hal tersebut bertujuan, selain melestarikan dan mengembangkan seni kerajinan tenun tentu juga dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin atau penenun.

Ketua Dekranasda kabupaten Manggarai, Meldyanti Hagur Nabit mengatakan, tenun bagi wanita di kabupaten Manggarai bukanlah hal yang baru.

“Tenun ini bukan merupakan hal baru. Yang saya pelajari, kalau anaknya sudah masuk masa gadis berarti harus tau tenun, dan itu sudah kami cek ke kampung-kampung di kabupaten Manggarai,” kata Meldyanti.

Kendati dengan kedatangannya itu, ia ingin mengetahui tentang berapa jumlah penenun, berapa yang dihasilkan, dan siapa yang membelinya, apakah bisa dijual tiap bulan dan berapa tiap bulannya, sampai jumlah untuk per tahun.

Karenanya, kelompok tenun di desa Lentang itu diminta, agar selalu berkordinasi dengan Dekranasda terkait pengelolaan hasil tenun yang lebih baik dan sesuai keinginan pasar.

“Untuk periode kedua ini sudah ada kantor Dekranasda di samping rumah jabatan Bupati Manggarai. Tahun ini saya akan melihat tenun di Lelak, biasanya kami cek dulu, apakah penenun mau, kalau setuju baru kami drop benang tetapi jangan asal-asalan, supaya kita bisa menghasilkan kain tenun yang berkualitas tinggi dan laku di pasaran,” jelasnya.

Bahkan, Ketua Dekranasda itu berkomitmen akan menggantikan biaya tenun dan penenun jika hasilnya sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Wajib belajar tren warna sesuai kebutuhan hari ini di pasar. Oleh karena itu yang kami butuhkan adalah kreativitas dari hasil tangan ibu-ibu semua,” ungkapnya.** (YH/FN)

 

 

Pos terkait