MANGGARAI, FokusNTT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) bersama Puskesmas Wae Mbeleng melakukan survei vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Cumbi, Kecamatan Ruteng.
Hasilnya, dari 25 rumah yang disurvei, lima rumah ditemukan positif terdapat jentik nyamuk Aedes aegypti.
Petugas entomolog Dinas Kesehatan Manggarai, Keristina Jujut, menjelaskan bahwa, temuan tersebut menjadi sinyal bahaya.
“Kalau ada jentik, berarti ada peluang besar nyamuk dewasa berkembang. Kondisi ini meningkatkan risiko penularan DBD jika tidak segera ditangani,” ungkapnya, Selasa, 23/09/2025.
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab DBD. Nyamuk ini aktif menggigit pada pagi hingga sore hari dan berkembang biak di air bersih tergenang, seperti bak mandi, ember, maupun wadah terbuka lainnya. Menjelang musim peralihan dari kemarau ke hujan, potensi perkembangbiakan semakin tinggi.
Sebagai langkah antisipasi, tim kesehatan mengimbau masyarakat Desa Cumbi untuk memperkuat gerakan 3M Plus, yaitu: Menguras tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat wadah air, Memanfaatkan kembali barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk, ditambah langkah tambahan seperti menaburkan larvasida, menggunakan kelambu, lotion anti-nyamuk, serta menjaga kebersihan lingkungan.
Ia juga menambahkan bahwa, hasil survei ini telah dilaporkan kepada Penjabat Kepala Desa Cumbi sebagai bagian dari advokasi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Partisipasi masyarakat adalah faktor penentu. Tanpa kesadaran kolektif, upaya pencegahan tidak akan maksimal,” tambah Keristina.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Manggarai berharap warga semakin sadar akan bahaya DBD dan lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan guna menekan risiko penyebaran penyakit.***