GM PLN UIP Nusra Sebut Proses Konstruksi SUTT Jeranjang – Sekotong Sesuai Standar PerMen ESDM  

Mataram, FN – General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Yasir, memastikan proses konstruksi hingga tahap operasional Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Jeranjang – Sekotong aman bagi kelangsungan hidup masyarakat sekitar.

“Pembangunan SUTT 150 kV Jeranjang – Sekotong sudah sesuai PerMen ESDM No 13 Tahun 2025 baik mengenai tinggi tower maupun ruang bebasnya, sehingga dipastikan tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar,” ucap GM Yasir dalam gelaran Media Visit dan Ramah Tamah Manajemen UIP Nusra bersama Media NTB, Jumat, 25 Juli 2025.

Bacaan Lainnya

Sebelum masuk tahap eksekusi, kata GM Yasir, pembangunan SUTT mesti melalui proses rancang bangun yang aman bagi lingkungan serta sesuai dengan standar keamanan internasional, yang di antaranya meliputi ketinggian kawat penghantar, penampang kawat penghantar, daya isolasi, medan listrik, hingga medan magnet.

Di samping itu, ketika SUTT sudah beroperasi sepenuhnya, PLN tetap melakukan pemeliharaan secara rutin guna menjaga keandalan dan keamanan pengoperasiannya. Tindakan ini juga menampik anggapan akan bahaya kesehatan dan lingkungan dari medan magnet dan medan listrik yang timbul di bawah jaringan.

Pelaksanaan proyek SUTT 150 kV Jeranjang – Sekotong juga dipantau langsung supervisi konstruksi Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) PLN yang bertanggung jawab atas manajemen konstruksi, proyek, dan pelaksanaan quality assurance & quality control untuk proyek-proyek ketenagalistrikan.

“Karena sudah sesuai standar, ini aman bagi warga yang tinggal di bawah SUTT, PLN juga sangat concern terhadap warga sehingga setiap detail aspek keselamatan dan kesehatan bagi warga sekitar selalu diperhatikan,” ucapnya.

Sektor kelistrikan, kata GM Yasir, memegang peran vital dalam pembangunan wilayah yang, tidak hanya sebatas sarana produksi untuk memfasilitasi pembangunan sektor-sektor ekonomi lainnya (seperti industri pengolahan, pertanian, pertambangan, pendidikan, dan kesehatan), tetapi sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik juga berkontribusi penting bagi kehidupan dan kebutuhan sosial masyarakat sehari-hari.

“Keberadaan SUTT ini sangat vital untuk menjaga keberlangsungan penyaluran listrik ke masyarakat. Infrastruktur ini diproyeksikan meningkatkan rasio elektrifikasi di Sistem Lombok, serta menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Lombok Barat. Apalagi pariwisata Sekotong semakin hari semakin bertumbuh,” katanya.

Proyek SUTT 150 kV Jeranjang – Sekotong merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertera dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sebagai infrastruktur yang menghubungkan Gardu Induk (GI) Jeranjang dengan GI Sekotong melalui 76 tower (sebanyak 64 tower sudah berdiri) dengan total panjang mencapai 29,5 kilometer-route (kmr). Proyek ini ditargetkan rampung Oktober 2025.

Untuk menjamin pelaksanaan konstruksi serta operasinya memenuhi standar lingkungan hidup, SUTT ini telah dilengkapi dokumen lingkungan yang akan mengukur secara berkala nilai batas medan magnet dan medan listrik dalam posisi aman dan selamat.

Sebelum mulai beroperasi dan siap menghubungkan GI Jeranjang dengan GI Sekotong, SUTT ini nantinya akan melalui tahap pengujian untuk memperoleh Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari instansi terkait sehingga aman dioperasikan.

RLB merupakan prasyarat untuk penyambungan listrik ke instalasi tersebut. Ini menjadi tahap awal sebelum penerbitan SLO yang menyatakan bahwa SUTT ini aman dan laik untuk dioperasikan secara penuh.

Pos terkait