Meski Hujan, Ibadah Jumat Agung di Gereja Kristus Raja-Pagal Tetap Berjalan Hikmat dan Lancar

Meski Hujan, Ibdah Jumat Agung di Gereja Kristus Raja-Pagal Tetap Berjalan Hikmat dan Lancar (Foto : Fokus NTT)

Manggarai, FN – Meski perayaan ibadah Jumat Agung di warnai dengan hujan, hal itu tidak menghalangi para umat Katolik di Gereja Kristus Raja Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT untuk tetap menjalankan ibadah (18/04/2025) sore.

Terpantau, disana tampak ribuan umat Katolik tetap memadati Gereja baik di dalam maupun di luar halaman, untuk melaksanakan ibadah Jumat Agung (penghormatan salib suci) meski diiringi hujan.

Bacaan Lainnya

Di dalam gereja umat duduk sesuai batas kursi yang disiapkan gereja, ada pula yang tengah rela berdiri hingga akhir ibadah. Sementara diluar sebagian umat menggunakan payung. 

Namun suasana khusyuk dalam ketenangan itu tetap terasa hikmat dan lancar meski hujan tengah mengguyur wilayah itu, apalagi dikawal ketat oleh tim personil TNI-POLRI setempat (Polsek Cibal).

Perayaan ibadah Jumat Agung ini di pimpin langsung oleh P. Yan OFM,. Sementara tema umum untuk Perayaan Paskah tahun 2025 bertajuk “Bersatu dengan Kristus yang bangkit dalam Ekaristi-Berziarah bersama Tahun Yubilium 2025”.

Dalam kotbahnya P. Yan menegaskan, tiada paskah tanpa Jumaat Agung , tiada kemenangan tanpa salib. Keagungan Jumat Agung bukan soal hari tertentu tetapi agungnya hati Allah yang rela mengorbankan putranya demi keselamatan umat manusia.

Ia menjelaskan, Kemenangan salib bukan soal prestasi tetap salib justru berbicara tentang kerendahan hati yaitu tindakan Allah yang tau dan mau merendahkan dirinya sendiri bukan karena ia murahan tetapi karena kita manusia terlalu berharga. 

“Saat ini, di sini sadarlah bahwa betapa kita harga di mata Allah. Dalam Yesus Kristus, Allah menebus manusia bukan dari kejauhan tetapi dari kelukaan dan kehinaan agar kita manusia dimenangkan dengan harga darah bukan dengan kata-kata kosong,” katanya.

Dalam keheningan Jumat Agung ini jelas dia, kita akan berjalan ke depan berlutut dan mencium salib Yesus tanda kehormatan dan kecintaan kepadanya. 

Kendati kepada umat ia mengajak, lakukanlah itu dengan hikmat dan penuh penghayatan, akhirnya Yesus mengajarkan kita untuk hidup dalam kerendahan hati dalam kasih dan pengampunan.

“Mari kita berjalan terus kasih dan berbagi kasih kepada sesama. Ingatlah bahwa Allah terlebih dahulu mengasihi kita maka kita pun sudah selayaknya saling mengasihi, Allah juga telah mengampuni kita maka kita pun wajib saling mengampuni. Seperti luka dan cinta itu satu maka orang yang mencintai selalu siap untuk terluka. Terima kasih Yesus sebab dengan salib suci-mu engkau telah menebus dunia ini,” ungkapnya.

Sebagai bahan informasi, untuk ibadah Sabtu Suci akan dimulai pada pukul 14:00 WITA (misa pertama) dan pukul 19:00 WITA (misa ke dua).

Penulis: Tim Fokus NTT

Pos terkait