Misa Kenegaraan Jelang HUT RI Ke-80 di Manggarai, Bupati Sebut Cintai Perbedaan Tolak Ide Pemecah Bangsa

Misa Kenegaraan Jelang HUT RI Ke-80 di Manggarai, Bupati Sebut Cintai Perbedaan Tolak Ide Pemecah Bangsa (Foto: Istimewa)

Manggarai, FN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengelar misa syukur menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Gereja Katedral Ruteng, Rabu, 13/08/2025 pagi.

Misa syukur ini dipimpin langsung oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) keuskupan Ruteng RP Sebastian Hobahana, SVD didampingi oleh sejumlah imam Katholik dan dihadiri oleh Bupati dan Wabup Manggarai, PKK, unsur Forkopimda, Plh.Sekda, pimpinan OPD, ASN lingkup Pemda Manggarai, serta umat lainnya.

Bacaan Lainnya

Acara misa syukur ini bertajuk ‘Kamu di Panggil dan di Utus untuk Bersatu, Berdaulat, Sejahtera untuk Menuju Indonesia Maju’ 

Bupati Manggarai Herybertus Nabit dalam sambutannya menyampaikan, bahwa misa kenegaraan har ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa karena negara republik Indonesia (RI) boleh masuk HUT ke 80.

“Saya kira tidak banyak dari kita yang mengikuti HUT yang pertama dulu. Karena itu sebagian besaryang hadir ini adalah kita-kita yang muncul di pertengahan. Karena itu perayaan hari ini, kita mensyukuri kembali bahwa melalui para pendahulu memilih untuk bersatu dalam sebuah negara yang mengambil tempat, bentuk sebagai republik,” ucapnya.

Ia mengatakan, bagi banyak orang mengherankan bahwa Sabang sampai Merauke ini menjadi sebuah negara.

Kendati sebut dia, tidak terbayangkan bahwa suku yang begitu jumlah banyak, ada istiadat yang beragam bisa bersatu menjadi sebuah negara. Lebih dari semua itu bisa bertahan sebagai sebuah negara.

“Kalau di renungkan kita akan sampai pada pemahaman jika semuanya terjadi karena Tuhan. Tuhan memang menghendaki kita bersama, bersatu dari semua perbedaan dan kita bertahan dalam persatuan. Meskipun tidak mudah tapi bertahan. Jadi inilah kita hari ini dalam usia negara yang ke 80,” katanya.

Karenanya bupati Hery menegaskan, kita seharusnya menolak ide-ide yang menginginkan bentuk negara atau bangsa ini berbeda lagi, entah apapun idenya.

“NKRI adalah pilihan para pendahulu dan itu adalah pilihan yang kita sepakati hari ini. Ada masalah sana sini, ada persoalan baik yang sedang diselesaikan maupun tidak terselesaikan. Mari kita selesaikan, mari di atur dengan baik, dibicarakan dan itu bagian dari bentuk negara,” tandanya.

Ia menambahkan, tema HUT RI ke 80 tahun ini adalah menjadi bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera Indonesia maju.

“Kita mencintai keberagaman, perbedaan karena perbedaan itulah yang membangun toleransi. Dalam 80 tahun, perbedaan itu kita tetap maju. Jadi kalau hari ini kita maju itu karena datang dari perbedaan,” tegasnya.

Dengan begitu ia mengajak untuk mengingatkan tentang apa yang disampaikan oleh salah satu pendahulu atau proklamator Bung Hatta ‘NKRI ini bukanlah milik suatu golongan, agama, kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke’.** (YH/FN)

 

 

 

 

 

Pos terkait