Manggarai, FN – Bupati Manggarai Herybertus Nabit dan Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu menghadiri acara launching dan peletakan batu pertama pembangunan rumah adat (Gendang) di Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT. Senin, 11 Agustus 2025.
Bupati dan Wabup bersama sejumlah perangkat daerah serta unsur Forkopimda tiba pukul 09:27 Wita, dan diterima dengan adat Manggarai ‘Tuak Curu’ dan ‘Tuak Kapu’.
Usai acara ritual adat, kegiatan itu juga di akhiri dengan misa syukur yang mencerminkan perpaduan nilai budaya dan spiritual yang mengiringi setiap pembangunan rumah adat atau gendang.
Kegiatan ini merupakan rangkain acara dari program pembangunan terhadap 92 rumah Gendang yang di canangkan oleh Pemkab Manggarai melalui Dinas Pariwisata pada tahun anggaran 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit menegaskan, pembangunan rumah gendang bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan investasi budaya bernilai tinggi.
“Rumah gendang bukanlah milik pemerintah, melainkan milik masyarakat. Dana pembangunannya berasal dari uang rakyat yang disalurkan melalui pajak,” ujar Bupati Hery.
Ia menekankan bahwa rumah gendang memiliki peran vital sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya sekaligus simbol kebersamaan.
Keberadaannya sebut dia, diharapkan mampu mempererat hubungan antargenerasi serta menjaga warisan leluhur agar tetap hidup. Baginya, rumah gendang adalah denyut nadi kehidupan budaya Manggarai.
“Dengan rumah gendang yang terbangun, tradisi dan kearifan lokal akan terus hidup, menjadi sumber kekuatan sosial kita,” ungkapnya.
“Jika seluruhnya berhasil dibangun, ini akan menjadi bukti nyata kebangkitan budaya lokal yang didukung kesadaran dan partisipasi masyarakat,” sambungnya.
Kendati demikian, Bupati Hery mengingatkan pentingnya ketepatan waktu dan kualitas pembangunan.
“Harus tepat waktu dan sesuai standar, agar rumah gendang ini segera dimanfaatkan masyarakat untuk memperkuat budaya dan sosial,” pungkasnya.
Sementara itu, ketua panitia pembangunan rumah Gendang Pau Robertus Mangkung menyampaikan jika rencana pembangunan terhadap rumah gendang Pau telah dibahas sejak lama tanpa ada tindakan nyata.
Namun kata dia, pada tahun 2025 rencana pembangunan rumah tersebut telah di lakukan. Sehingga lanjut dia, hari ini telah membuktikannya dengan acara peletakan batu pertama.
Menurutnya, rumah gendang merupakan warisan luhur, juga sebagai tempat bermusyawarah dan menyelesaikan persoalan dalam kehidupan bersama.
“Rumah gendang itu sangat di perlukan dan keberadaannya sangatlah penting meskipun pembangunannya tidaklah muda yakni diperlukan sumber daya, tenaga, pikiran dan pengorbanan apalagi biaya yang tidak sedikit,” katanya.
Kendati ia menyebutkan, bantuan dari Pemkab Manggarai melalui Dinas Pariwisata sangatlah meringankan beban dari keluarga besar gendang Pau.
“Bantuan ini merupakan bantuan yang membangun kami dari tidur nyenyak , yang selama ini setengah-setengah memikirkan untuk pembangunan ini,” bebernya.
Karena itu, ia mengucapkan terima kasih banyak kepada bupati Manggarai yang telah membangunkan mereka dari tidurnya.
Kedua, Robertus juga menyampaikan terima kasih karena telah memilih lokasi gendang Pau untuk di jadikan lokasi atau tempat peluncuran terhadap gendang- gendang seluruh yang ada di Manggarai
“Awalnya kami punya ini sejak tahun 70-an, sampai sekarang baru di bangunnya rumah gendang ini, luar biasa. Terima kasih pak bupati,” pungkasnya.
Kepada masyarakat gendang Pau, Ia mengajak agar tetap bersatu dan bergotong royong sampai rumah tersebut terus berdiri kokoh.** (YH/FN)