Sadis! Gadis Asal Manggarai yang Meninggal di Jakarta Timur itu Dicekik Pacar karena Cemburu

Almh Irnakulata Murni (23), gadis asal desa Ngkaer, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, yang meninggal dunia karena dianiaya pacarnya. Sang pacar mencekik korban hingga tewas karena cemburu. Sumber foto: Facebook

Ruteng, FN- Kasus meninggalnya almh Irnakulata Murni (23), seorang gadis Asal desa Ngkaer, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, sudah dikuak oleh aparat Polsek Ciracas, Polres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (13/9/2025).

Irnakulata Murni meregang nyawa di tanah rantau karena dicekik oleh pacarnya yang masih di bawah umur yaitu berusia 16 tahun.

Bacaan Lainnya

Fakhri, sang pelaku mengaku, dia cekcok dengan korban karena disulut api cemburu, lantaran korban jalan dengan lelaki lain.

Berdasarkan laporan Kapolsek Ciracas Kompol Rohmad S kepada Kapolres Metro Jakarta Timur, Almh Irnakulata Murni yang ditemukan tewas di kamar kostnya di Jl. H. Yusin Gang Muchtar RT 07/RW 01 Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Adapun korban almh Irnakulata adalah salah seorang yang menghuni salah satu kamar di lantai dua rumah kos-kosan tersebut.

Pihak aparat Polres Ciracas mencekok pacar almh Irnakulata yaitu Fakhri Feryyansah (16) yang merupakan pelaku tunggal di rumahnya Jl. Kerja Bhakti Gang Mawar RT 15/RW 02 Kelurahan Makassar, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 00.15 WIB.

Remaja kelahiran tahun 2008 yang tidak sekolah tersebut langsung dimintai keterangan dan mengakui bahwa dialah yang menghabiskan nyawa almh Irnakulata Murni, pacarnya itu.

Kompol Rohmad melaporkan, kejadian meninggalnya almh Irnakulata diketahui pada Jumat (12/9) pukul 22 00 WIB, sementara kejadiannya pada belasan jam sebelumnya yaitu pada Jumat dini hari kira-kira pukul 01.30 WIB.

Dari pengakuan pelaku, korban dicekik saat keduanya cekcok karena pelaku dilanda rasa cemburu.

Kronologi

Berdasarkan keterangan baik dari pelaku maupun sejumlah saksi, berikut kronologi peristiwa seperti yang dilaporkan Kapolsek Ciracas Kompol Rohmad S ke Polres Metro Jakarta Timur.

Pada hari Jumat (12/9) sekitar pukul 22.30 WIB, pihak Polsek Ciracas mendapat adanya mayat perempuan di rumah kos-kosan Jl. H. Yusin Rt.07/01 Kel. Susukan;

Atas informasi tersebut selanjutnya piket pengendali dan pihak Reskrim bersama piket Fungsi melakukan cek TKP, dan ditemukan bahwa benar ada mayat berjenis kelamin perempuan dalam keadaan telungkup di lantai dua kamar kos-kosan tersebut.

Berdasarkan keterangan salah seorang saksi yaitu Yasmin (tetangga kamar Kos korban), kira-kira pukul 01.30 WIB (Jumat dini hari), dia mendengar keributan pertengkaran di dalam kamar antara korban dengan pacarnya bernama Fakhri.

Mendengar itu, saksi Yamin turun untuk meminta bantuan warga untuk mengusir pelaku Fakhri

Saksi dan warga pun naik ke lantai dua dan menggedor pintu kamar korban lalu menarik pelaku Fakhri dan diusir ke lantai satu.

Setelah itu saksi Yamin naik kembali ke atas mendapati pintu kamar korban sudah terkuci kembali.

Kondisi kamar yang terkunci tersebut disaksikan oleh seorang saksi lainnya yaitu Olastika. Kemudian saksi Yasmin dan Olastika kemudian masuk ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat karena besoknya akan masuk kerja.

Pada Jumat malam kira-kira pukul 22.00 WIB, Yasmin yang pulang kerja, melihat kamar korban dalam keadaan terbuka.

Kemudian saksi Olastika masuk ke kamar korban dan melihat korban sudah tak bernyawa lagi, tubuhnya sudah kaku.

Mendapati korban dalam keadaan demikian, para saksi pun melaporkan ke warga.

Hasil pemeriksaan di TKP bahwa tubuh korban ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Di dalam baju korban ditemukan sebuah HP yang diduga milik korban.

Terdapat luka lebam pada bagian leher, bekas cekikan; luka lebam bagian mata sebelah kiri; pada bagian dagu juga ada luka lebam dan dari mulut korban mengeluarkan darah dan dagu luka lebam; luka lebam lainnya terdapat di tangan sebelah kiri korban.

Selanjutnya korban di bawa ke RS. Polri Kramatjati untuk dilakukan Visum et-Revetrum untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Berdasarkan keterangan dua saksi tersebut, pada Sabtu (13/9) pukul 00.15 WIB, unit Reskrim dan anggota Buser Polsek Ciracas ke rumah Fakhri yang masih di Jakarta Timur untuk diamankan.

Pelaku Fakhri mengakui bahwa dia datang ke kost pada Kamis (11/9) malam sekitar pukul 23.45 WIB.

Pelaku Fakhri mengaku, cekcok dengan korban terjadi karena dia merasa cemburu terhadap korban yang jalan dengan laki-laki lain.

Masih menurut pelaku Fakhri, saat cekcok itu, korban merasa takut dan berteriak memanggil teman korban yang bernama Yasmin. Karena korban berteriak, pelaku merasa panik dan langsung mencekik korban menggunakan kedua tangan sampai korban lemas, dan akhirnya teman korban yang bernama Yasmin menyuruh pelaku untuk keluar korban.

Saat pelaku keluar, Yasmin langsung menutup pintu kamar korban dari luar.

Masih berdasarkan pengakuan pelaku Fakhri, keesokan harinya yaitu pada Jumat (12/9) siang sekitar pukul 11.00 WIB, dia datang lagi ke kost korban untuk memastikan keadaan korban.

Karena korban sudah tidak bergerak karena sudah tidak bernyawa, pelaku Fakhri kemudian memindahkan posisi kepala korban dan menutupi korban dengan selimut agar seolah-olah korban sedang tertidur.

Usai melakukan itu, pelaku menutup sedikit pintu kost korban,dan dia kembali ke rumahnya.

Saat diinterogasi petugas, pelaku mengakui perbuatannya yang telah menganiaya korban hingga meninggal dunia.

Berdasarkan laporan pihak Polsek Ciracas, karena pelaku Fakhri masih dibawah umur yaitu berusia 16 tahun, kasusnya diatangani oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Saat ini pelaku Fakhri didampingi orangtuanya berada di tahanan Polres Metro Jakarta Timur bersama sejumlah barang bukti untuk kepentingan pengusutan lebih lanjut.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban Irnakulata Murni yang merupakan warga desa Ngkaer, Satar Mese, merantau ke Jakarta tahun 2023 lalu.

Almh Irnakulata Murni adalah anak kedua buah perkawinan Darius Jehara dan Yustina Tutiana Dambus.

Ayah korban yaitu Darius Jehara sudah lama merantau ke Malaysia.

penulis: aka 

Pos terkait