Cegah KLB Diare, Dinkes Manggarai Keluarkan Surat Edaran Kewaspadaan Dini

Oplus_16908288

MANGGARAI, FokusNTT- Guna mengantisipasi meningkatnya kasus diare yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai menerbitkan surat edaran resmi kepada seluruh Kepala Puskesmas di wilayahnya.

Surat ini menjadi sinyal kewaspadaan dini dan langkah sistematis dalam mencegah dampak serius yang ditimbulkan penyakit diare, terutama pada kelompok rentan seperti balita, lansia, dan masyarakat dengan sanitasi yang belum memadai.

Bacaan Lainnya

Surat edaran tertanggal 2 Oktober 2025 tersebut ditandatangani langsung oleh Safrianus Haryanto Djehaut, M.Si, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.

Dalam edaran itu, Dinkes menekankan lima langkah utama yang wajib dilaksanakan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Pemantauan Intensif Kasus- Setiap puskesmas diminta meningkatkan pelaporan harian dan memantau wilayah dengan insiden tinggi.

Analisis Data dan Identifikasi Kasus- Kepala puskesmas diwajibkan melakukan telaah data berkala untuk mendeteksi lonjakan atau pola penyebaran penyakit.

Penyelidikan Epidemiologi Cepat- Jika terdeteksi gejala klaster, tim surveilans harus segera melakukan investigasi untuk memastikan status KLB secara cepat dan akurat.

Kesiapan Obat dan Logistik- Ditekankan pentingnya menjaga stok oralit, tablet zinc, cairan infus, serta perlengkapan medis penunjang lainnya.

Koordinasi Lintas Sektor- Puskesmas diimbau memperkuat komunikasi dengan jejaring rumah sakit rujukan, BPBD, Dinas Sosial, dan pemerintah desa untuk mempercepat penanganan jika KLB terjadi.

Selain tindakan medis, surat edaran ini juga menegaskan pentingnya pendekatan promotif dan preventif, seperti edukasi masyarakat mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kebiasaan cuci tangan pakai sabun, serta akses terhadap air bersih dan makanan higienis.

Kepala Dinas Kesehatan, Safrianus Haryanto Djehaut, menjelaskan bahwa langkah kewaspadaan dini ini sejalan dengan semangat gerakan “Peluk Sehat”, yang menjadi ruh pelayanan kesehatan di Kabupaten Manggarai.

“Kita tidak bisa menunggu. Kewaspadaan dini adalah kunci. Pelayanan kesehatan tidak boleh kalah cepat dari penyebaran penyakit,” tegas Safrianus.

Ia juga menekankan bahwa seluruh tenaga kesehatan harus menjadikan upaya ini sebagai panggilan pelayanan, bukan sekadar pelaksanaan prosedur rutin.

“Jangan biarkan diare menjadi pembunuh senyap. Ayo bergerak bersama, karena setiap tindakan kita bisa menyelamatkan nyawa,” ujarnya.

Dengan diterbitkannya surat edaran kewaspadaan dini ini, Pemerintah Kabupaten Manggarai menegaskan komitmennya untuk terus sigap, terukur, dan responsif terhadap potensi ancaman kesehatan masyarakat.

Langkah ini menjadi wujud nyata upaya mewujudkan Manggarai yang sehat, kuat, dan tangguh, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare.***

Pos terkait