Dugaan Penganiayaan oleh Oknun Wartawan di Manggarai Timur, Polisi Tetapkan Dua Tersangka 

Olah TKP penganiayaan yang dilakukan oleh oknum wartawan terhadap wartawan lainnya di Borong, Kabupaten Manggarai Timur. Diduga pelaku penganiayaan menggunakan batu saat menganiaya korban.

Borong, FN Polisi Resor (Polres) Manggarai Timur akhirnya secara resmi menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan penganiyaan yang melibatkan seorang oknum wartawan di Kabupaten Manggarai Timur pada Senin (31/3/2025) lalu.

Adrianus Kornasen dan Yohanes Jehaman Kornasen menjadi tersangka setelah mengikuti rangkaian pemeriksaan selama lima hari pasca kejadian.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Dugaan Penganiayaan oleh Oknum Wartawan di Matim, Pihak Polres Tidak Menjawab Konfirmasi Pasal yang Disangkakan dan Penyebab Luka 

Adrianus Kornasen adalah oknum wartawan yang diduga melakukan penganiayaan terhadap sesama rekan wartawan lainnya.

Firman Jaya, seorang wartawan sebuah media online di Borong yang jadi korban dalam peristiwa tersebut, mengatakan bahwa dirinya mengetahui penetapan tersangka kepada kakak beradik itu, setelah menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) pada Sabtu malam, 5 April 2025.

“Sesuai SP2HP yang saya terima, sudah ada tersangka yaitu Adrianus Kornasen atau Andre; dan adiknya, Yohanes Jehaman Kornasen atau On,” kata Firman, pada Minggu pagi, 6 April, dilansir dari Jajak.net.

Ia mengapresiasi Polres Manggarai Timur yang mengusut kasus itu secara serius hingga penetapan tersangka.

“Terima kasih kepada penyidik yang sudah bekerja keras memproses kasus ini hingga penetapan tersangka. Semoga ini jadi pelajaran ke depan agar tidak ada lagi kasus kekerasan seperti yang saya alami,” katanya.

Andre Kornasen, jurnalis sekaligus pemilik media Floreseditorial.com, bersama adiknya dilaporkan mendatangi kediaman Firman di Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, pada Senin malam, 31 Maret, sekitar pukul 22.30 Wita.

Mereka diduga mengeroyok dan menganiaya Firman hingga menyebabkan luka pada area mata kanan dan memar di bagian punggung.

Forum Anti Kekerasan Manggarai Timur mengecam aksi kekerasan tersebut dan meminta polisi untuk mengusutnya secara tuntas.

“Apapun motif di balik peristiwa itu, kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah,” kata forum yang dibentuk untuk merespons kasus tersebut, dalam sebuah pernyataan.

“Borong ini kota kecil. Kita ingin jadikan Borong ini sebagai kota damai. Tidak boleh ada kekerasan dan tindakan premanisme di kota Borong ini”, demikian Forum Anti Kekerasan Manggarai Timur.

Penulis: Yunt

Pos terkait