Korban Gigitan HPR di Satar Mese Langsung Dirawat di Puskesmas Borong untuk Disuntik SAR

Andreas Jehatu, anak Balita (4 tahun) yang menjadi korban gigitan anjing yang diduga HPR, di Purang Desa Golo Lambo-Satar Mese pada Sabtu (27/9/2025) pagi. Sumber foto: facebook Kraeng Mashel.

Ruteng, FokusNTT.com- Anak bawah lima tahun (Balita) yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies (HPR) di Purang Desa Golo Lambo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, sekarang dirawat di Puskesmas Borong, Kabupaten Manggarai Timur untuk mendapatkan suntikan serum antorabies (SAR).

Tindakan tersebut diambil karena persediaan SAR di Kabupaten Manggarai sudah habis, karena sudah digunakan termasuk membantu korban gigitan HPR asal Manggarai Timur.

Bacaan Lainnya

Gerak cepat (Gercep) pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai itu dilakukan beberapa jam setelah kasus gigitan HPR itu terjadi.

“Pasien sudah di Puskesmas Borong untuk suntikan SAR,” tulis Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai, Jefrin Haryanto, pada Sabtu (27/9/2025) via gawainya pada kira-kira pukul 15.30 WITA.

Tindakan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai itu dilakukan beberapa jam usai kasus gigitan HPR itu terjadi.

Adapun kasus gigitan HPR tersebut terjadi pada pagi hari Sabtu. Korbannya adalah Andreas Jehabut, bocah laki-laki berusia 4 tahun yang beralamat RT 004/RW 0032, Purang Desa Golo Lambo, Kecamatan Satar Mese.

Jefrin Haryanto menjelaskan, usai kasus gigitan HPR itu, pihak pusat Kesehatan masyarakat (PKM) Langke Majo Kecamatan Satar Mese Utara langsung melakukan beberapa tindakan, termasuk menyuntik vaksin antirabies (VAR).

Oleh Kadis Kesehatan Manggarai, kasus tersebut langsung dilaporkan kepada Bupati Manggarai berdasarkan laporan dari pihak PKM Langke Majok.

Dalam laporan itu, korban Andreas Jehatu yang masih Balita itu mengalami luka robek pada wajah yaitu dahi dan pelipis, pada bagian kepala, paha kiri dan lengan kiri.

Sejumlah tindakan medis sudah dilakukan, termasuk suntikan vaksin antirabies (VAR) jenis RABIVAX-S.

Balita Andreas Jehatu digigit oleh anjing yang diduga HPR itu saat berada di luar rumahnya. Masih dalam laporan tersebut, korban digigit diserang tiba-tiba, tanpa diganggunya. Anjing yang diduga HPR tersebut merupakan anjing liar.

Menurut Kadis Kesehatan Kabupaten Manggarai Jefrin Haryanto, korban gigitan anjing yang diduga HPR tersebut dibawah ke Puskesmas Borong karena Puskesmas tersebut ada ketersediaan SAR.

“Kita (Dinkes Manggarai dan Manggarai Timur) memang selalu bekerjasama dalam hal penanganan penanganan gigitan HPR, termasuk saling membantu ketika stok SAR berkurang atau terbatas,” ungkap Jefrin Haryanto.

Dilaporkan juga, warga telah mengeliminasi HPR yang menggigit korban beberapa saat setelah kejadian.

Penulis: aka.

Pos terkait