Daftar ke Nasdem Yohan Halut Sodor 4 Menu, Ketua Bappilu Sentil Keakraban Prabowo-Paloh

Manggarai, FN – Yohanes Halut resmi mendaftar ke DPD Partai Nasdem Kabupaten Manggarai, Senin (6/5/2024). Kedatangan Halut ke Rumah Restorasi itu untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Manggarai yang akan bertarung di Pilkada serentak 2024.

Tiba di Nasdem ia dan rombongan keluarga disambut Ketua Bappilu Ferdi Purnawan Naur, Ketua Panitia Pendaftaran Fabianus Abu, Ketua OKK Vinsen Marung dan pengurus lainnya.

Bacaan Lainnya

Seperti biasa kegiatan pendaftaran dimulai dengan tata cara adat Manggarai “Kepok Tuak” yang didahului oleh Nasdem.

Tata cara adat ini dipakai Nasdem untuk menyambut kedatangan para pendaftar.

Dalam sambutannya Ketua Bappilu Nasdem, Ferdi Purnawan Naur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yohan Halut karena telah memilih Nasdem sebagai salah satu partai untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati.

Naur menyebut, partai Nasdem ingin menang. Karena itu Nasdem akan mengusung figur yang punya potensi untuk menang dalam Pilkada Manggarai mendatang.

Indikator untuk bisa menang dalam Pilkada Manggarai, kata Naur, adalah survei. Nasdem akan melakukan tahapan survei dengan mekanisme “share kost”.

Mekanisme “share kost” itu, katanya lagi, sudah menjadi ketetapan yang diatur DPP sehingga wajib para bakal calon untuk mensosialisasikan diri.

“Kami akan menggunakan mekanisme share kost dalam tahapan survei bagi setiap bakal calon bupati atau wakil bupati yang datang mendaftar. Untuk itu Nasdem berharap Kaka Yohan terus mensosialisasikan diri agar bisa mendapat poin yang baik” jelas Naur.

Yang berikut Naur sampaikan bahwa dalam Pilkada 2024 partai Nasdem memegang teguh tagline “Tanpa Mahar” atau “Pilkada Tanpa Mahar.

Jadi tagline ini bukan cerita bohong tetapi komitmen serius partai Nasdem pada perhelatan Pilkada 2024. Dengan demikian partai Nasdem tetap memegang teguh tagline “Pilkada Tanpa Mahar”.

“Secara pribadi kami bisa buktikan itu. Pada Pilkada 2020 lalu SK Nasdem yang diberikan kepada Paket Deno-madur adalah SK tanpa mahar politik, tidak ada biaya sedikitpun. Bahkan kami sebagai saksi yang malah sumbang uang untuk membantu paket Deno-Madur dalam perjalanan politiknya” ngaku Naur.

Itu berarti partai Nasdem tidak ingin memberi beban kepada para calon. Sebab tanggung jawab itu sudah menjadi tugas Nasdem untuk melahirkan seorang pemimpin yang baik dan berkompetisi bagi Kabupaten Manggarai ke depan.

“Kita memang paham bahwa dalam politik ini perlu pembiayaan. Tetapi yang Nasdem inginkan figur yang diusung nanti bukan mahar politiknya tetapi minimal bisa memobilisasi logistik. Saya pikir Kaka Yohan paham terkait itu” tutur Naur.

Pria yang kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Kabupaten Manggarai ini juga menambahkan bahwa partai Nasdem memiliki 4 kursi di DPRD Manggarai. Tetapi masih membutuhkan koalisi satu partai lagi untuk mencapai persyaratan 7 kursi.

Karena itu Naur berharap Nasdem bisa berkoalisi dengan partai apa saja dalam Pilkada Manggarai mendatang termasuk Gerindera.

“Nasdem dan Gerindera sangat pas untuk koalisi. Kalau kita lihat di pusat Surya Paloh dan Prabowo sudah mulai akrab. Kita berharap keakraban keduanya akan turun sampai ke daerah. Mari kita tepuk tangan untuk Surya Paloh dan Prabowo” ungkap Naur diikuti tepuk tangan rombongan yang hadir.

Sementara itu bakal calon bupati Manggarai, Yohanes Halut dalam sambutannya menyampaikan apresiasi khusus untuk Bapak Edi Endi yang telah dilantik menjadi ketua DPW Nasdem NTT.

Atas pelantikan Edi Endi menjadi ketua DPW ia turut berbesar hati dan bangga karena dari tiga Manggarai ini ada yang dipilih jadi ketua DPW.

Selain itu ia juga menyampaikan profisiat untuk Nasdem yang berhasil meraih 4 kursi pada Pileg Februari 2024 lalu. Tentu ini menjadi modal berarti menuju Pilkada Manggarai yang akan datang.

“Secara pribadi saya ingin belajar banyak dari Nasdem. Kami tentu harus membuka diri untuk banyak belajar dari Nasdem terkait pergerakan politik di NTT. Itu bisa dilihat dari terpilihnya Ibu Julie Laiskodat menjadi Anggota DPR RI, prestasi yang sangat luar biasa” ungkap Halut.

Bagi Halut, mempertahankan prestasi yang ada memang cukup sulit karena partai Gerindera kemarin belum berhasil mendapat kursi DPR RI, khususnya dari Dapil NTT 1.

Untuk itu lima tahun ke depan Gerindera bertekad untuk bekerja sama dengan Nasdem agar bisa terpilih mewakili Dapil NTT 1 ke DPR RI.

Lebih lanjut Anggota DPRD Provinsi NTT tiga periode ini mengatakan bahwa tujuan dirinya berdiri di hadapan Nasdem bukan karena hebat, tetapi karena mimpi tentang seorang generasi yang ingin menjadi bakal calon.

Dulu pada tahun 2015 ia pernah berproses bersama bakal calon wakilnya dari Reok tetapi tidak sampai pada titik star. Jangankan sampai finish, sampai titik star daftar ke KPU pun belum.

Karena itu ia menegaskan bahwa percaya diri itu memang penting tetapi sadar diri juga jauh lebih penting.

Ia pun berharap kepada rekan-rekan Wartawan untuk menyampaikan pemberitaan kepada masyarakat tentang dirinya, baik itu keburukan maupun kebaikan.

“Sadar diri itu penting. Apabila ada keburukan minta tolong sebarkan, demikian sebaliknya apabila ada kebaikan tolong sampaikan. Kalau sudah dikenal akan didukung, kalau tidak dikenal maka tidak didukung. Itu baru namanya demokrasi, harus berani lahirkan perbedaan” ucap pria yang pernah dinobat menjadi Anggota DPRD Provinsi NTT termuda tahun 2009 itu.

Kemudian Yohan pun mengajak Nasdem agar bisa berjalan bersama menuju Pilkada Manggarai 2024 dengan tujuan memberikan pikiran dan ide kreatif untuk Manggarai ke depannya.

Atas dasar itu Yohan menawarkan empat menu sebagai visi misinya maju sebagai bakal calon bupati, yakni “Manggarai TKMB”

TKMB adalah singkatan dari Transformatif, Kolaboratif, Mandiri dan Berbudaya.

Transformatif artinya Manggarai harus bergerak cepat. Kolaboratif artinya kerja sama para stakeholder yang punya kepentingan dan yang punya ide kreatif.

Sementara mandiri artinya lebih kepada soal pembenahan produk lokal, baik hasil pertanian maupun peternakan. Dan yang terakhir berbudaya artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan Kabupaten Manggarai ke depan harus berbasis budaya.

Penulis: Frederiko Davids

Pos terkait