Pemalang, FN- Dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) yaitu Perjuangan Wali Songo Laskar Salilibilah (PWI-LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI) terlibat bentrok di Pemalang, Jawa Tengah, di saat H. Rizieq Shihab (HRS) melakukan pengajian memperingati 1 Muharam 1447.
Bentrok antara dua Ormas tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WITA hingga dini hari.
Kepolisian Resor (Polres) Pemalang, Jawa Tengah, masih melakukan pendalaman maupun penyelidikan terhadap kasus bentrok antara dua organisasi kemasyarakatan yang mengakibatkan empat anggota polisi serta sembilan orang dari anggota kelompok Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) dan Front Persaudaraan Islam (FPI).
Kepala Kepolisian Resor Pemalang AKBP Eko Sunaryo di Pemalang, Kamis tengah malam, mengatakan sebelumnya sebagai bentuk langkah antisipasi, pihaknya menggelar rapat koordinasi pengamanan pengajian dalam rangka Safari Dakwah oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab.
“Pada rapat itu dihadiri oleh perwakilan pemerintah daerah, Kodim 0711/Pemalang, Polres, serta unsur ormas FPI dan PWI LS. Dari pertemuan tersebut, disepakati surat pernyataan bersama yang berisi sejumlah komitmen dalam kegiatan itu,” katanya sebagaimana diberitakan Antara.
Sejumlah komitmen bersama tersebut antara lain menjaga kegiatan berjalan dengan aman, tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan perundang-undangan, tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, isi ceramah tidak bersifat provokatif, serta semua pihak menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan.
Ia mengatakan kasus bentrok dua ormas terjadi Rabu (23/7) sekitar pukul 23.30 WIB sehingga mengakibatkan beberapa anggota ormas maupun kepolisian mengalami luka-luka.
Berdasarkan data yang dihimpun Antara, tercatat empat anggota Polri mengalami luka dengan dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang.
Sedangkan sembilan korban luka dari pihak PWI LS dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang serta anggota FPI yang mengalami luka pada bagian kepala.
Ia mengatakan meski ada insiden tersebut, pelaksanaan pengajian tetap berlangsung dengan lancar hingga Kamis (24/7) pukul 01.00 WIB dengan pengamanan ketat oleh aparat.
“Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang diduga memprovokasi atau tindakan kekerasan saat kegiatan pengajian itu berlangsung,” katanya.
Eko mengimbau para pimpinan dari kedua kelompok untuk bersama-sama mengendalikan anggotanya, menahan diri dari tindakan konfrontatif, serta mendukung terciptanya situasi kamtibmas.
“Kami minta agar para pimpinan kelompok baik PWI LS serta FPI memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan, mari bersama-sama jaga keamanan wilayah,” katanya.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol. Artanto mengimbau masyarakat agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat persatuan dan menghindari kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kami mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Pemalang untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif,” katanya.
(Antara/aka)