Kupang, FokusNTT.com- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Kupang terus memperkuat program pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kegiatan diseminasi dan monitoring budidaya rumput laut dengan metode seleksi varietas (Selvarula) di Desa Lifuleo, Kecamatan Kupang Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Desa Eco-Bahari, sebuah inisiatif strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pesisir di wilayah ring 1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor 1.
Demikian rilis PT. PLN UIP Nusra melalui Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi l, Bruly Victor Tarigan, Selasa (21/10/2025).
Adapun diseminasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil pelatihan dan pemantauan sebelumnya yang menunjukkan adanya kendala pada bibit rumput laut di perairan Lifuleo, baik dari aspek genetika maupun lingkungan.
Dikatakan, melalui metode seleksi varietas bertahap, bibit unggul dengan pertumbuhan cepat dan ketahanan tinggi terhadap penyakit diseleksi secara sistematis.
“Kami melakukan peremajaan bibit lokal melalui seleksi varietas agar produktivitas meningkat signifikan tanpa harus mendatangkan bibit dari luar daerah,” ujar Rafiqah Pratiwi, salah satu tim pendamping lapangan dari Politeknik KP Kupang.
Dalam pelaksanaannya, tim melakukan seleksi generasi pertama (G1) dari total 800 titik tanam di perairan Lifuleo. Dari jumlah tersebut, sekitar 150 ikat rumput laut dipilih kembali berdasarkan hasil pertumbuhan terbaik untuk dijadikan bahan generasi berikutnya. Setelah 30 hari masa tanam, hasil panen generasi pertama menunjukkan peningkatan signifikan, dengan bobot rata-rata di atas 100 gram per ikat.
“Metode ini akan berlanjut hingga Februari 2026, dengan siklus seleksi selama tiga generasi. Kami optimistis dalam 30 hari ke depan bobot rumput laut akan meningkat lebih besar lagi. Dari situ, akan terbentuk kebun bibit unggul yang bisa dimanfaatkan para petani Lifuleo dan sekitarnya,” lanjut Rafiqah.
Hasil penelitian dan pengamatan lapangan menunjukkan, rumput laut lokal dari perairan sekitar PLTU Timor 1 memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kondisi arus, salinitas, dan pencahayaan laut di Lifuleo dinilai sangat mendukung pembentukan strain rumput laut unggul yang tahan penyakit sekaligus memiliki daya tumbuh tinggi.
Program Selvarula ini juga menjadi wadah transfer pengetahuan. Para petani dilatih memahami prinsip dasar pemuliaan, teknik seleksi, pencatatan data pertumbuhan, hingga metode panen yang efisien. Dengan demikian, masyarakat pesisir dapat secara mandiri melakukan peremajaan bibit di masa depan.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat pesisir melalui pendekatan ilmiah dan ramah lingkungan.
“Seleksi varietas rumput laut ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberi dampak langsung bagi kesejahteraan petani pesisir. Infrastruktur listrik yang kami bangun di Pulau Timor harus sejalan dengan kehidupan yang tumbuh di laut Lifuleo,” ujar Rizki.
Rizki menambahkan, PLN UIP Nusra akan terus memperkuat kolaborasi lintas sektor agar program berbasis riset seperti Selvarula dapat diperluas ke wilayah pesisir lainnya. Dengan begitu, masyarakat pesisir di Nusa Tenggara memiliki ketahanan ekonomi yang berakar pada ilmu pengetahuan dan inovasi.***