Lombok Timur, FokusNTT.com- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) bersama PLN Group NTB memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) 2025 dengan melaksanakan aksi penanaman 5.000 bibit mangrove serta 300 tanaman pesisir lainnya di Desa Jerowaru dan Desa Sugihan, Kabupaten Lombok Timur.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 28 November 2025 ini menjadi bagian dari gerakan nasional Roots of Energy yang digagas PLN untuk memperkuat upaya mitigasi krisis iklim dan pelestarian lingkungan.
Sebanyak 211 pegawai PLN Group dan 50 warga setempat, termasuk Pokdarwis Bale Mangrove dan siswa-siswi SDN 4 Jerowaru, turut terlibat dalam aksi peduli lingkungan tersebut.
Para peserta menanam mangrove serta bibit ketapang, palem putri, dan cemara di kawasan pesisir yang selama ini membutuhkan penguatan vegetasi untuk mencegah abrasi dan meningkatkan kualitas ekosistem laut.
Selain penanaman, PLN juga menggelar sosialisasi ekologi pesisir untuk meningkatkan literasi lingkungan masyarakat.
Edukasi tersebut mencakup manfaat vegetasi pantai, fungsi ekologis mangrove, serta pentingnya peran bersama dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Wakil Bupati Lombok Timur, Moh Edwin Wijaya, mengapresiasi kontribusi PLN dan masyarakat dalam menjaga kelestarian pesisir melalui aksi nyata di momen HMPI.
“Kegiatan ini adalah warisan penting bagi generasi mendatang dan menjadi bukti bahwa pembangunan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan,” ungkapnya.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa penentuan lokasi penanaman dilakukan berdasarkan pemetaan sosial dan ekologi di wilayah pesisir Lombok Timur.
Desa Jerowaru memiliki potensi mangrove seluas 45,32 hektare, sementara Desa Sugihan memiliki potensi pengembangan kawasan pesisir seluas 7,46 hektare.
“Aksi ini dilakukan untuk memperkuat fungsi ekologis wilayah pesisir dan meningkatkan kualitas lingkungan di Desa Jerowaru dan Sugihan dalam jangka panjang. Kami percaya kegiatan lingkungan ini merupakan bekal bagi masa depan,” ujar Rizki.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung Asta Cita 6 dan agenda prioritas perusahaan terkait konservasi keanekaragaman hayati.
Rizki menyebutkan, penanaman ribuan bibit ini diproyeksikan mampu menyerap lebih dari 1.500 ton CO₂ per tahun dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan upaya pengurangan emisi dan penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan di sektor energi.
Gerakan Roots of Energy menjadi wujud komitmen PLN dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, memperkuat ketahanan kawasan pesisir, sekaligus mendukung pelaksanaan SDG 13 (Aksi Iklim), SDG 14 (Ekosistem Laut), dan SDG 15 (Ekosistem Daratan).
Upaya ini juga sejalan dengan arah transisi energi bersih yang terus diperkuat PLN di wilayah Nusa Tenggara.
Aksi penanaman mangrove di Lombok Timur menjadi bukti bahwa program lingkungan dapat berjalan beriringan dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan, tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan dan konservasi ekosistem.***








