MATARAM, FokusNTT- Dalam upaya menciptakan inovasi ramah lingkungan sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1 menyalurkan bantuan berupa mesin cetak batako dan limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari PLTU Jeranjang kepada UMKM Batako Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang berfokus pada peningkatan produktivitas usaha kecil serta pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Melalui pemanfaatan FABA sebagai bahan bangunan ramah lingkungan, PLN mendorong terciptanya produk berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang lebih efisien.
Pemilik UMKM Batako Gunung Sari, Khairul, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan PLN yang telah memberikan dampak besar bagi keberlangsungan usahanya.
“Dengan bantuan mesin cetak dan FABA dari PLN, kami bisa meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. Sekarang satu mesin mampu menghasilkan sekitar 1.000 batako dalam setengah hari,” ujar Khairul.
Menurutnya, batako berbahan FABA tidak hanya ekonomis, tetapi juga memiliki kualitas unggul.
“Dari segi ketahanan, batako FABA justru semakin kuat ketika terkena panas. Kami juga bisa menekan biaya bahan baku dan tenaga kerja. Ini benar-benar membantu,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pekerja, Lalu Ersan, turut merasakan manfaat nyata dari dukungan PLN.
“Pekerjaan kami sekarang jauh lebih ringan. Dulu hanya mampu memproduksi 200–300 batako per hari, sekarang bisa mencapai 500–600 batako,” ungkapnya dengan semangat.
Pemanfaatan limbah FABA menjadi salah satu bentuk komitmen PLN dalam mengembangkan konsep ekonomi sirkular dan inovasi berkelanjutan. Limbah FABA sendiri telah dinyatakan non-B3 (non bahan berbahaya dan beracun), sehingga aman digunakan untuk bahan bangunan seperti batako, paving, dan beton pracetak.
General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian dari langkah nyata PLN dalam mengubah limbah menjadi manfaat bernilai ekonomi.
“Pemanfaatan FABA adalah inovasi PLN untuk menghadirkan solusi ramah lingkungan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Selain mengurangi limbah, kami juga ingin membuka peluang ekonomi baru bagi UMKM lokal,” jelas Rizki.
Ke depan, PLN UIP Nusra akan terus memperluas penerapan inovasi berbasis FABA agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat, pelaku usaha kecil, serta fasilitas publik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya.***








