Usai Bertemu Bupati Manggarai, Pendemo Tolak Geothermal Rubuhkan Pagar Kantor Bupati 

Aksi perusakan pagar Bupati Manggarai oleh para pendemo tolak proyek geothermal di Poco Leok pada Senin (3/3/2025) lalu, karena tuntutan agar Bupati Hery Nabit mencabut SK Penlok yang sudah ditetapkan. Warga Poco Leok beranggapan bahwa SK Penlok tersebut adalah surat izin. Bupati Hery Nabit mengatakan, izin ekplorasi dan eksploitasi geothermal dikeluarkan oleh pemerintah pusat

MANGGARAI, FN Usai bertemu dan berdialog dengan Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit pada Senin (3/3), para pendemo yang menolak proyek geothermal di Poco Leok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT melakukan pengrusakan pagar kantor bupati Manggarai.

Seperti yang disaksikan media ini, para demonstran melakukan pengrusakan pagar kantor bupati Manggarai hingga rubuh.

Bacaan Lainnya

Aksi pengrusakan tersebut usai 25 orang perwakilan para pendemo melakukan dialog dengan Bupati Hery Nabit di aula Nuca Lale Kantor Bupati Manggarai.

Panjang pagar depan kantor bupati Manggarai yang dirubuhkan pendemo tersebut diperkirakan sepanjang enam meter.

Bahkan seorang orator dalam aksi tersebut berteriak akan melakukan melakukan pengrusakan fasilitas lainnya, termasuk akan merusak kantor bupati Manggarai, jika mereka akan lakukan aksi demo lagi.

Orator itu mengatakan, pagar (kantor bupati Manggarai) yang dirusak itu dibangun dengan uang rakyat.

Pada hari ini (Senin, 3/3) sejumlah warga yang menamakan diri Aliansi Pemuda Poco Leok Penolak Geothermal melakukan aksinya di Kota Ruteng.

Massa yang jumlahnya kurang dari 150 orang itu melakukan dialog dengan anggota DPRD Kabupaten Manggarai.

Usai berdialog dengan anggota DPRD Kabupaten Manggarai, para pendemo langsung ke kantor bupati Manggarai.

Di kantor bupati Manggarai, Bupati Hery Nabit menerima para pendemo untuk berdialog.

Para pendemo mendesak Bupati Hery Nabit untuk mencabut SK Penetapan Lokasi Proyek Geothermal di wilayah Poco Leok tertanggal 1 Desember 2022 yang diteken Bupati Hery Nabit.

Terhadap tuntutan tersebut, Bupati Hery Nabit dengan tegas menolak untuk mencabut SK tersebut.

Usai bupati Hery menyatakan bahwa tidak akan mencabut SK Penetapan Lokasi tersebut, para perwakilan pendemo keluar ruangan. Mereka menuju ke depan Kantor Bupati Manggarai, dimana ratusan pendemo lainnya berkumpul sambil menyampaikan orasi.

Saat para perwakilan pendemo bergabung dengan rekan lainnya di depan kantor bupati Manggarai, aksi pengrusakan dilakukan.

Penulis: aka

Pos terkait