Ruteng, FokusNTT- Pemerintah Desa Ponggeok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT akan menyiapkan belanja tak terduga (BTT) untuk menanggulangi sersngan hama tikus di wilayahnya.
Demikan Kepala Desa Ponggeok Hery Jehanu kepada media ini, Rabu (19/2).
Adapun BTT yang disiapkan oleh Pemerintah Desa Ponggeok pada tahun anggaran 2025 ini, direncanakan sebesar Rp 4juta.
Hery mengatakan, rencana alokasi BTT tersebut setelah pelaksanaan musyawarah desa (Mudes). “Nanti setelah Mudes baru bisa dipastikan,” tulis Hery melalui WA.
Namun dia mengatakan, BTT dari APBDes Ponggeok tersebut dimanfaatkan dengan terlebih dahulu melihat perkembangan dari penanganan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai.
“Kami akan melihat sejauhmana perkembangan serangan hama tikus setelah ditangani oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai. Kalau intensitas (serangan hama tikus) berkurang, maka BTT tersebut kami tetap cadangkan,” tandas Hery.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, areal persawahan di daerah irigasi Wae Mantar 1 Kecamatan Satar Mese diserang hama tikus beberapa bulan terakhir dan menyerang tanaman padi berusia muda.
Serangan hama tikus tersebut terbanyak menyerang areal sawah di desa Ponggeok.
Luas areal sawah di desa Ponggeok mencapai 274 hektar dan diperkirakan 50 persen dari luas tersebut diserang hama tikus. Pada beberapa hari terakhir serangan tersebut semakin tinggi dan meluas seiring dengan meningkatnya populasi tikus.
Informasi yang diperoleh media ini pada Selasa (18/2) serangan sudah meluas ke sawah milik warga desa Wewo di Tado Nunang yang terletak di bagian selatan Desa Ponggeok.
Laporan dari Kepala Desa Wewo Laurens Langgut menyatakan, luar areal sawah warganya yang terserang hama tikus di daerah irigasi Wae Mantar 1 mencapai 50 hektar.
Serangan hama tikus juga telah menyerang ke areal wilayah desa lainnya yaitu desa Umung, masih di daerah irigasi yang sama.
Pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai telah menurunkan bantuan berupa obat sekaligus melakuk penyuluhan.
“Dana Ketahanan Pangan di Desa juga bisa dimanfaatkan untuk obat pembasmi hama tikus,” ungkap Kadistan KP Kabupaten Manggarai Ferdy Ampur.
Ferdy Ampur mengatakan itu karena Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai kekurangan anggaran untuk menghadapi bencana tersebut.
Diberitakan media ini sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manggarai Ferdy Ampur mengatakan, untuk mengatasi serangan hama tikus tersebut, perlu ada kolaborasi semua pihak termasuk pemerintah desa yang dialiri daerah irigasi Wae Mantar 1.
Daerah irigasi Wae Mantar 1 mengairi persawahan di desa Umung, Ponggeok, Wewo dan desa Persiapan Ulungali.
Sampai dengan berita ini diturunkan, baru pemerintah desa Ponggeok yang menyiapkan belanja tak terduga (BTT) untuk mengatasi serangan hama tikus di daerah irigasi Wae Mantar 1.
Penulis: aka