Manggarai, FN – Aprilianus Marko Jolo Jahang, atlet perwakilan Cabor Kempo untuk Manggarai-NTT yang berhasil menyabet dua medali emas dalam ajang Kejurnas Champion 2025 yang digelar di Jakarta pada tanggal 04-06 Juli 2025.
Alumni SMK Negeri 1 Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai ini merupakan salah satu atlet Cabor Kempo yang berada di bawah binaan Federasi Kempo Indonesia (FKI) NTT.
Keberhasilan Marko Jahang menyabet emas pada Kejuaraan Nasional di Jakarta ternyata tidak terlepas dari kerja keras yang ia lakukan selama ini.
Karena itu, melalui media ini, Marko Jahang menyampaikan rasa syukur dan bangga atas prestasi yang di raihnya itu.
“Saya merasa luar biasa! Campur aduk antara kebanggaan, kebahagiaan, dan rasa syukur yang tak terhingga. Ketika nama saya disebut, dan saya berdiri di podium pertama dengan dikalungkan medali emas seketika rasa bangga dan rasa syukur itu memuncak,” kata Marko kepada Fokus NTT.
Tak sampai di situ kata dia, dengan kembali mendapatkan 1 emas dari kategori fighter, baginya Marko semuanya terasa berakhir dengan punya kebanggaan tersendiri.
Karena itu, melalui media ini Marko Jahang menyampaikan terima kasih kepada semua tim yang telah memberikan dukungan kepadanya.
“Bayangan latihan keras, tetesan keringat, dan momen keraguan yang pernah menghampiri, mendadak terasa terbayar lunas. Ada kebanggaan yang meluap, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk semua orang yang mendukung saya,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan kali ini sama hal seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Sebab, sebuah pembuktian bahwa kerja keras itu memang tidak akan mengkhianati hasil.
“Rasanya masih sulit dipercaya, tapi inilah dia, di tangan saya, dua medali emas. yahh walaupun waktu persiapannya tidak lama dan terkesan mendadak tapi saya bisa melewati itu dengan latihan yang rutin dan lebih keras,” ungkap Marko.
Tak sampai di situ, Marko membeberkan tentang sebuah perjuangannya seketika keberhasilan itu datang saat ini.
“Pagi buta saya sudah bangun, latihan fisik yang menguras tenaga, lalu lanjut dengan latihan teknik dan strategi. Pola makan juga sangat dijaga. Banyak sekali pengorbanan yang harus saya lakukan, melewatkan acara keluarga, atau kumpul-kumpul dengan teman,” bebernya.
“Pikiran saya selalu tertuju pada target yakni medali emas. Saya selalu mencoba fokus dan menjaga mental agar tetap kuat karena saya tahu, mental yang kuat adalah kunci,” cetusnya.
Kendati demikian, dengan melihat dua medali emas itu, ia mengaku bangga bersama keluarganya karena sungguh tak ternilai.
“Saat saya menghubungi mereka setelah kemenangan, suara mereka penuh haru, bangga, dan rasa syukur. Saya bisa membayangkan mata mereka berkaca-kaca. Mereka adalah pilar utama saya, yang selalu ada, mendukung dalam suka maupun duka,” sebut Marko.
“Tanggapan mereka membuat saya merasa ini bukan hanya kemenangan saya pribadi, tapi juga kemenangan mereka, seluruh keluarga. Mereka yang selalu sabar mengantar jemput, memberikan dukungan moral saat saya lelah atau hampir menyerah, dan mendoakan tanpa henti. Medali ini adalah juga untuk mereka. Saya sangat bersyukur memiliki keluarga yang luar biasa,” pungkasnya. **
Penulis : Yhono Hande
