Rumah PAN Manggarai Terima Pendaftaran Heri Ngabut, Begini Kata Yosef Hasmi

Penulis: Albertus Frederiko Davids

Tim Redaksi Fokusntt.com

Bacaan Lainnya

 

Manggarai, FN – Rumah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Manggarai secara resmi menerima pendaftaran Heribertus Ngabut sebagai bakal calon bupati Manggarai pada Rabu (24/4/2024) petang.

Kedatangan Heribertus Ngabut bersama rombongan keluarga disambut antusias oleh tim rekrutmen PAN di pelataran rumah.

Seperti dipantau Fokusntt.com, tim rekrutmen PAN yang hadir menerima pendaftaran Heribertus Ngabut itu ada Yosef Hasmi selaku Ketua Panitia Penjaringan Pemilihan Kepala Daerah, Dody Jehabut selaku Bendahara DPD PAN Manggarai dan Ibu Ursula Anur selaku kader PAN yang saat ini menjabat anggota DPRD Manggarai.

Hadir juga Emil Nonte selaku anggota PPPKD, Yohanes Hugan selaku kader PAN asal Kajong Kecamatan Reok Barat, Insan Pers dan para rombongan pendaftaran.

Ceremonial awal pun dimulai dengan tata cara kepok dari keluarga besar DPD PAN yang dibawakan oleh Yohanes Hugan dan diterima oleh keluarga besar Heribertus Ngabut.

Kepok awal yang dilakukan DPD PAN ini bertujuan untuk menyambut kedatangan tamu yang mendaftar ke partai berlogo matahari putih itu.

Bukan hanya Heribertus Ngabut tetapi penerimaan ini berlaku untuk semua bakal calon yang datang mendaftar ke PAN.

Ketua Panitia Penjaringan Pemilihan Kepala Daerah, Yosef Hasmi mengatakan bahwa PAN adalah partai yang terbuka untuk siapa saja yang ingin mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati di Kabupaten Manggarai.

Sejak dibuka pada tanggal 15 April 2024, kata Yosef, DPD PAN Manggarai belum merekomendasikan siapapun untuk maju Pilkada Manggarai, sehingga saat ini PAN masih terbuka untuk siapa saja.

“Saya tegaskan bahwa PAN belum merekomendasikan siapapun untuk menjadi calon bupati atau calon wakil bupati di Pilkada 2024, baik itu dari internal partai sendiri maupun orang non kader yang mau dicalonkan dari PAN. Saya tegaskan sekali lagi bahwa itu tidak ada, PAN masih terbuka untuk semua bakal calon yang mendaftar” tegas Yosef.

Terkait kedatangan Pa Heribertus Ngabut hari ini, Yosef mengaku bahwa Pa Heri adalah bakal calon kelima yang mendaftar ke PAN, hari ini ada satu bakal calon lagi yakni Eber Ganggut dan bakal calon lainnya yang sudah mengambil brosur.

Adapun standarisasi dalam administrasi yang ditetapkan PAN, mudah-mudahan Yosef bilang semua administrasi itu sudah dilengkapi dengan baik oleh para bakal calon karena PAN akan melihat kembali semua syarat-syarat administrasi yang sudah dipenuhi.

Selain itu, sambung Yosef, DPD PAN juga memiliki tim survei yang nanti akan turun ke masyarakat melakukan survei terkait track record dari tiap-tiap bakal calon yang sudah mendaftar.

“Nanti hasil dari survei itu beserta kelengkapan administrasi dan masukan dari DPD akan dibawa ke dewan pimpinan wilayah di Provinsi dan dewan pimpinan pusat di Jakarta untuk ditindaklanjuti” jelas Yosef.

“Yang menentukan siapa nanti bakal calon bupati atau bakal calon wakil bupati yang didukung oleh PAN itu adalah keputusan pusat” jelas Yosef lagi.

Lebih lanjut pria yang berhasil terpilih menjadi Anggota DPRD Manggarai periode 2024-2029 ini menambahkan bahwa proses hari ini merupakan tahap awal, masih ada proses panjang yang harus dilalui oleh bakal calon ke depan bersama PAN.

Untuk itu ia meminta agar para bakal calon tidak menerima berita miring atau isu liar yang mengatakan bahwa figur ini diusung dari PAN.

“Tidak, itu tidak. Proses ini masih panjang ke depan. Kami masih menunggu semua hasil keputusan dari pusat” ujar Yosef.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pa Heribertus Ngabut yang telah memilih PAN untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati Manggarai.

Sementara itu bakal calon bupati, Heribertus Ngabut dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPD PAN Manggarai yang telah menerimanya dengan sukacita besar sehingga bisa berkumpul bersama dalam situasi yang sejuk ini.

Menurutnya, setiap orang yang mau jadi pemimpin entah itu jadi bupati atau jadi wakil punya niat yang sama.

“Tagline boleh berbeda, narasi boleh berbeda, tetap saja ujungnya kita berlabuh dalam niat yang sama. Ciptakan kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyat, itu yang paling penting” ujar Ngabut.

Akan tetapi, kata Ngabut, menjadi pemimpin juga ada bedanya. Perbedaan itu terletak pada sebuah keputusan, terletak pada goyangan dan terletak pada sistem manajemen.

Karena itu ia meminta agar masyarakat memahami situasi sekarang sebagai bukti bahwa pemimpin harus diganti.

“Orang bilang lain padang lain belalang. Begitu juga soal pemimpin, lain pemimpin yah lain goyangannya, lain manajemennya” ungkap Ngabut.

Lebih lanjut Wakil Bupati terpilih Pilkada serentak 2020 itu mengatakan bahwa tunggu pada kesempatan berikut baru ia akan melakukan kampanye politik. Untuk saat ini ia hanya datar saja.

Sebab apabila ada orang yang bertanya kenapa tidak bersatu lagi maka itu akan terjawab nanti setelah penetapan calon.

“Sebenarnya bukan berpisah, kami hanya berpisah secara fisik meskipun dalam hati masih ada rasa. Maksutnya begini, kami dua masih pimpin ini Manggarai sampai 2025. Apapun situasi yang saya jalani hari ini saya masih pingin berdamai, sepahit apapun itu saya menyadari lewat Pilkada tahun 2020 lalu saya berhasil diantar menjadi wakil bupati Manggarai” tutur Ngabut.

Terkait pernyataannya ke media beberapa bulan lalu, Ngabut menjelaskan bahwa itu artinya ia tak ingin menjadi wakil bupati lagi tahun 2025. Bukan berarti saat ini ia mundur dari jabatan wakil bupati.

“Ada isu di luar bahwa saya mundur jadi wakil bupati, bukan begitu maksudnya. Itu hanya narasi politik yang dimainkan di luar. Tidak gampang mundur dari jabatan wakil bupati yang telah disahkan secara undang-undang. Itu prosesnya tidak gampang” pungkas Ngabut.

Untuk saat ini, lanjut dia, dirinya merasa terpanggil untuk menjadi bupati di tahun 2025, sehingga apapun situasinya tetap dijalani.

Karena menurut Ngabut menjadi wakil bupati terus itu tunggu dipakai baru bisa berekspresi. Kalau tidak dipakai maka ia akan berada terus di kantor.

“Jabatan wakil bupati itu sebenarnya jabatan inkonstitusional, dia hanya sebagai mandatoris, atributifnya tidak kelihatan. Jadi tunggu dipakai sama bupati baru bisa” sebut Ngabut.

Ia pun menegaskan bahwa kemauannya menjadi bupati di tahun 2025 bukan untuk ambisi pribadi tetapi karena kemauan rakyat di akar rumput. Rakyatlah yang mendorongnya untuk maju.

Maka pada saat ini ia juga ingin bertanya kepada calon wakil bupati penggantinya di tahun 2025 bisa happy atau tidak dengan situasi sekarang.

“Itu pentingnya beri peran kepada wakil bupati sebagai penghormatan kepada negara supaya garuda yang ada di dada dapat dihormati. Saya bukan tipikal pilatus yang cuci tangan kalau ada soal, kalau diberi peran yah pasti saya bantu” buka Ngabut.

“Di Sumatera itu wakil bupati pukul bupati kenapa tidak undang pelantikan. Di Jawa Barat juga begitu wakil bupatinya mundur tetapi dia bikin judul lain, yakni karena kegagalan maka ia mundur, sebenarnya bukan karena kegagalan. Nah kalau saya ini mau mundur tetapi tidak jadi-jadi juga” buka Ngabut lagi diikuti gelak tawa.

Ia pun berharap doa dari pengurus DPD PAN Manggarai agar partai ini bisa bersamanya di tahun 2024 kalau tidak jadi diusung oleh partai Golkar.

Bagi Ngabut, PAN adalah tempat yang pas untuknya ikut bertarung dalam Pilkada Manggarai karena memiliki sebuah taring yang kuat selama Pilkada berturut-turut .

“Golkar orang omong masih kemana-mana. Saya sih memang masih ada hati disitu. Sementara kalau demokrat sudah ada jagoannya. Saya hanya tinggal tunggu sisa, sehingga kalau ada yang terlepas tinggal kita baku diskusi” tutup Ngabut.

Pos terkait