Manggarai, FokusNTT.com-
Kampanye Calon Bupati (Cabup) Herybertus Geradus Laju Nabit atau Hery Nabit yang berpasangan dengan Fabianus Abu yang berlangsung di Desa Rado, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai pada Minggu (10/11) mendapat intimidasi dari sejumlah pihak.
Walau demikian, tidak menyurutkan niat Cabup Hery Nabit untuk berkampanye di wilayah tersebut, dan tidak mengurangi simpati dari warga setempat sehingga mereka hadir di tempat kampanye.
Kampanye di desa Rado tersebut dilaksanakan di natas gendang Dopo.
Intimidasi terhadap Paslon nomor urut 2 dengan sandi 86 (Hery-Fabi) pada Pilkada Manggarai tahun 2024 itu dalam bentuk tulisan di baliho dan juga teriakan dari segelintir orang yang diduga massa dari salah satu Paslon pada Pilkada Manggarai.
Sekalipun demikian, kampanye tetap berjalan dan massa tetap antusias hadir membludak di natas gendang Dopo.
Berdasarkan pantauan media ini, intimidasi terhadap Paslon Hery-Fabi dimulai sejak sehari sebelum Paslon tersebut berkampanye di desa tersebut.
Sehari sebelumnya, terdapat sebuah baliho di pinggir jalan di salah satu tempat di desa tersebut yang bertuliskan “Kami Masyarakat Desa Rado, Menolak Bupati Gagal”. Baliho tersebut didirikan sejajar dan tepat disamping baliho milik Paslon nomor urut 1, yaitu Ngkeros Maksimus-Marianus Ronald Susilo, salah satu Paslon Cabup-Wabup Pilkada Manggarai tahun 2024.
Belum diketahui siapa yang memasang baliho yang berdiri sejajar dengan baliho Paslon Maksi-Ronal tersebut.
Berdasarkan jadwal, Paslon Hery-Fabi berkampanye di zona 3 yaitu wilayah kecamatan Cibal, Cibal Barat, Reok dan Reok Barat dari tanggal 3-13 November 2024. Dan kampanye pada hari Minggu (10/11) masih merupakan rangkaian kampanye Paslon nomor urut 2 di wilayah tersebut.
Saat Cabup Hery Nabit bersama rombongan melintas menuju tempat kampanye tersebut, baliho tersebut sudah tidak ada lagi.
Tentang baliho tersebut, media ini mengonfirmasi kepada salah satu anggota Panwascam Cibal, Simin Rogot.
Anggota Panwascam Cibal itu menyarankan media ini agar besok ke Sekertariat Panwascam untuk mendapatkan penjelasan resmi terkait adanya baliho dimaksud.
“Mohon maaf, karena sekarang kami lagi fokus pengawasan di kampaye di lapangan. Sebaiknya besok ke sekertariat saja untuk mendapatkan penjelasan dari ketiga Panwascam Cibal,” ujar Simin Rogot.
Tidak hanya dalam bentuk baliho, intimidasi juga terjadi saat rombongan Cabup Hery Nabit melintas di simpang Rakas-Welu. Sekitar 5 orang warga, berteriak “nomor satu” seraya menunjuk satu jari dan beberapa teriakan lain seperti “ganti Bupati”, dan teriakan lainnya.
Ulah sejumlah orang itu tidak dilarang oleh pihak manapun, padahal wilayah tersebut adalah saatnya Paslon Hery-Fabi melaksanakan kampanye.
Saat sejumlah orang itu meneriakkan yel-yel nomor satu, Cabup Hery Nabit bersama rombongan tidak menggubris mereka dan terus melewati mereka.
Massa Tetap Membludak
Sekalipun dibawah tekanan, Cabup Hery Nabit tetap berkampanye di natas gendang Dopo.
Massa yang hadir di tempat kampanye tetap membludak seperti di beberapa tempat lainnya di Kecamatan Cibal dan Cibal Barat.
Di gendang Dopo, Cabup Hery Nabit diterima secara adat sebelum berkampanye.
Usai berkampanye di desa Rado, selanjutnya rombongan Cabup Hery Nabit menuju kampung Lujang, desa Welu untuk melanjutkan kampanye.
Penulis: Gregorius Setiawan
Editor: Yohanes Adityawan.