Manggarai, FokusNTT.com- Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka pada Selasa (12/11) pagi, menghadiri rapat pembahasan penanggulangan bencana erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, bertempat di kantor BNPB.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengatakan, kehadiran Wapres Gibran di BNPB untuk membahas penanggulangan bencana erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki.
“Bahas (penanggulangan) Lewotobi,” kata Agus Jabo Priyono kepada wartawan sebagaimana diberitakan Antara, Selasa.
Wapres Gibran tiba di kantor BNPB pada pukul 09.00 Wita.
Selain kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, hadir juga dalam rapat tersebut antara lain Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.
Sejak meletusnya gunung api Lewotobi Laki-laki pada awal November lalu, pemerintah di berbagai level terus menangani para korban.
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait memastikan akan ada bantuan perumahan bagi korban bencana erupsi gunung api tersebut.
Maruarar mengatakan, pembangunan rumah dalam penanganan bencana gunung api Lewotobi Laki-laki di NTT harus melibatkan masyarakat korban bencana sebagai penghuninya.
“Selain dari hasil pendataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT) untuk warga korban bencana yang akan direlokasi, juga harus ada dialog dengan warga calon penghuni agar tepat sasaran. Jangan sampai ada kejadian, sudah dibangun tetapi tidak dihuni,” kata Maruarar.
Diketahui, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, NTT terus berlanjut dengan intensitas fluktuatif. Hingga saat ini, jumlah pengungsi terus meningkat dan sebanyak 869 pengungsi telah terserang berbagai penyakit.
Sampai Senin (11/11) aktivitas vulkanik gunung menunjukkan peningkatan signifikan. Pantauan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) melaporkan, letusan terjadi hingga lima kali pada Minggu siang, dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.000 hingga 1.500 meter di atas puncak.
Pada malam harinya, terjadi erupsi besar yang berlangsung hampir satu jam, memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dan aliran lava pijar yang mengarah ke sejumlah di lereng gunung.
(lak/antara)